"Soal UN Lebih Sulit Itu Wajar"

JAKARTA - Rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh untuk meningkatkan kesulitan soal pada Ujian Nasional (UN) tahun depan tentu mendapat tanggapan berbeda dari berbagai kalangan.

Menurut Kabalitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Khairil Anwar, menaikkan tingkat kesulitan soal UN adalah sebuah hal wajar. Dia melihat rencana Mendikbud tersebut sebagai upaya positif untuk meningkatkan kemampuan generasi muda Indonesia.

"Soal pasti akan berubah dari waktu ke waktu meskipun tidak akan melenceng jauh dari kurikulum yang ada," kata Khairil di Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (16/4/2012).

Khairil menilai, kita sebaiknya memaknai rencana Mendikbud dalam semangat untuk meningkatkan daya saing pendidikan generasi muda Indonesia di mata internasional. "Tiap tahun kita tuntut para siswa untuk mampu mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi sehingga dapat menjadi tolok ukur dengan negara lain," ujarnya menambahkan.

Hal serupa diungkapkan, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Aman Wirakartakusumah. Rencana untuk meningkatkan kesulitan soal UN di tahun depan harus disambut baik karena tuntutan kualitas pendidikan semakin tinggi.

"Tentu saja kita ingin menguatkan nilai tukar generasi muda di negara lain. Kami ingin lulusan tiap tahun semakin baik namun tentu saja memiliki satu landasan yang sama, yaitu kurikulum," kata Aman.

Aman mengungkapkan, bukan tidak mungkin selain meningkatkan kesulitan soal, jumlah variasi soal juga akan ditambah. "Mau berapa pun tipe soalnya, yang perlu diperhatikan adalah kesetaraan tingkat kesulitan antartipe soal," ujar Aman menegaskan.(rfa)

sumber : okezone